
BANYUWANGI – Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional, sebuah momentum bersejarah untuk mengenang keberanian dan pengorbanan para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan. Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggilan moral agar generasi penerus terus menyalakan semangat perjuangan di tengah tantangan zaman yang berbeda.
Makna Hari Pahlawan tidak berhenti pada penghormatan sejarah, melainkan momen refleksi nasional untuk meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam bentuk yang relevan dengan zaman.
Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, menyampaikan pernyataan penting terkait peringatan ini:
“Semangat para pahlawan harus kita hidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berjuang dengan senjata, kita berjuang dengan karya, inovasi, dan integritas.”
Made, sapaan akrab Ketua DPRD Banyuwangi, menambahkan bahwa peringatan Hari Pahlawan juga menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa ini terletak pada persatuan.
“Perlawanan rakyat Surabaya pada 1945 menunjukkan bagaimana berbagai elemen masyarakat tanpa memandang suku, agama, maupun status sosial bersatu menghadapi ancaman terhadap kedaulatan negara.”
Ia menjelaskan, di tengah era digital dan globalisasi, tantangan bangsa tidak lagi berupa penjajahan fisik, melainkan penjajahan pemikiran, budaya, dan ekonomi. Oleh karena itu, semangat kepahlawanan harus diterjemahkan dalam bentuk baru semangat membangun, melestarikan nilai bangsa, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia.
Made Cahyana Negara kemudian menutup pernyataannya dengan menegaskan kembali makna fundamental kemerdekaan:
“Hari Pahlawan menjadi momentum untuk menegaskan kembali jati diri bangsa bahwa kemerdekaan bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan yang harus dijaga dengan kerja keras dan rasa cinta tanah air yang tulus"
