Daerah

DPRD Banyuwangi Sambut Penetapan Gus Dur, Syaikhona Kholil, dan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional

DPRD Banyuwangi Sambut Penetapan Gus Dur, Syaikhona Kholil, dan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional

BANYUWANGI – Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah, menyambut penuh syukur keputusan pemerintah pusat yang resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ulama kharismatik Syaikhona Mohammad Kholil, serta aktivis buruh Marsinah. 

Ni’mah menegaskan bahwa keputusan tersebut memberi makna mendalam, khususnya bagi keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Dur, yang turut merumuskan lahirnya PKB, selama ini menjadi inspirasi utama gerakan politik kebangsaan yang mengedepankan demokrasi, toleransi, serta nilai-nilai kemanusiaan.

“Bagi kader PKB, penganugerahan ini adalah pengingat penting untuk terus meneladani sikap inklusif, keberanian moral, dan pemikiran terbuka Gus Dur. Beliau bukan hanya pemimpin nasional, tetapi simbol pluralisme Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, DPRD Banyuwangi juga menilai penetapan gelar Pahlawan Nasional bagi Syaikhona Mohammad Kholil sebagai bentuk pengakuan negara atas peran besar ulama dalam pembangunan bangsa. Tokoh asal Bangkalan, Madura, itu dikenal sebagai guru dari dua pendiri organisasi besar Islam di Indonesia — Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah — yang hingga kini berperan penting dalam pendidikan, dakwah, dan pembentukan karakter bangsa.

“Syaikhona Kholil memberikan warisan keilmuan dan spiritualitas yang terus hidup hingga kini. Ajarannya tentang hubbul wathan minal iman menjadi fondasi kuat nasionalisme religius masyarakat Indonesia,” jelas Ni’mah.

Tak kalah penting, DPRD Banyuwangi juga memberikan apresiasi atas penetapan aktivis buruh Marsinah sebagai Pahlawan Nasional. Marsinah dikenal luas sebagai pejuang hak-hak pekerja yang berani melawan ketidakadilan, hingga akhirnya mengorbankan nyawanya pada 1993 dalam perjuangan menuntut upah layak dan kondisi kerja yang manusiawi.

“Penetapan Marsinah adalah bentuk penghormatan tertinggi negara kepada perjuangan buruh untuk keadilan. Ia adalah simbol keberanian rakyat kecil menghadapi ketidakadilan,” imbuh Ni’mah.

Dengan penganugerahan ini, DPRD Banyuwangi berharap nilai perjuangan ketiga tokoh tersebut dapat menguatkan kembali semangat kebangsaan, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam memperjuangkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.