
Meski begitu, Komisi III tetap mengingatkan agar perusahaan tidak merasa cukup dengan capaian yang ada. Politisi Partai Gerindra tersebut menegaskan perlunya inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan layanan air minum, baik melalui optimalisasi aset, perluasan jaringan, maupun peningkatan layanan yang lebih modern dan cepat tanggap.
Di sisi lain, Direktur PUDAM Banyuwangi, Abd Rahman, menyampaikan bahwa setoran perusahaan terhadap PAD tahun ini sudah memenuhi target. Laba tahun buku 2024 sebesar Rp9,957 miliar telah diserahkan sepenuhnya ke kas daerah pada Oktober 2025.
“Target PAD tahun 2025 telah kami penuhi. Seluruh laba yang wajib disetor sudah kami transfer,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa jumlah pelanggan aktif PUDAM kini berjumlah 89.527 sambungan, meningkat dibanding tahun lalu. PUDAM menargetkan pertambahan sekitar 5.000 pelanggan baru setiap tahunnya sebagai bagian dari strategi pengembangan layanan.
Untuk tahun anggaran 2026, perusahaan menargetkan setoran laba sebesar Rp10,096 miliar sesuai Rencana Kerja Perusahaan (RKP) yang telah ditetapkan.
Di tengah capaian tersebut, Abd Rahman menegaskan bahwa PUDAM belum memiliki rencana untuk menaikkan tarif air. Kebijakan tarif tetap dipertahankan guna menjaga daya beli masyarakat dan mencegah tekanan inflasi di tingkat daerah.
“Air minum merupakan kebutuhan dasar. Jika tarif dinaikkan, dampaknya bisa menjalar ke berbagai sektor harga lainnya. Karena itu, untuk saat ini kami memilih mempertahankan tarif agar ekonomi masyarakat tetap stabil,” jelasnya.
Melihat kinerja positif dan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas layanan, DPRD berharap PUDAM terus memperkuat tata kelola agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat Banyuwangi.
